Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin Umar juga menekankan pentingnya meraih haji mabrur, bukan sekadar makbul. "Makbulnya haji ialah ketika seluruh rukun dan syarat dipenuhi, maka insya Allah hajinya makbul.
Padahal, pengalaman wukuf di Arafah secara teologis dan sosiologis adalah titik kulminasi spiritual yang mengafirmasi kesetaraan, keadilan, dan persaudaraan universal. Dalam kerangka ini, haji menjadi ruang artikulasi nilai hablum minallah dan hablum minannas secara utuh dan integral.
Dari sudut pandang historis, menarik untuk mengingat kembali catatan Snouck Hurgronje, seorang orientalis Belanda yang melakukan penelitian mendalam tentang Islam dan haji. Snouck dikenal dengan totalitasnya dalam menjalankan riset etnografis ini menjadikannya sebagai figur penting dalam kajian Islam kolonial.
Semoga haji 2025 menjadi ruang perjumpaan yang menyatukan, bukan memisahkan. Menjadi panggung spiritual yang meneguhkan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta, bukan sekadar untuk diri sendiri.
Di akhir sambutannya, Menag meminta maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji yang akan berlangsung. "Apapun yang terjadi dan kekurangan dalam pelaksanaan ibadah haji yang akan datang, tanggung jawabnya adalah saya.
Haji tidak lagi bisa dimaknai sebatas ibadah ritual yang bersifat individual-person. Ia telah berkembang menjadi praktik keagamaan transnasional yang melibatkan interaksi kompleks antara negara, teknologi, regulasi, serta dinamika sosial lintas budaya.
Ia juga mengingatkan, salah satu ciri dari haji yang mabrur adalah perubahan sikap dan perilaku yang mencerminkan pesan Nabi Muhammad Noticed, yaitu santun dalam berkata, menebar kedamaian, serta peduli terhadap sesama.
“Kolaborasi erat dengan PPN Sumbagut serta dukungan dari pemerintah daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran distribusi avtur,” tambah Agustiawan.
“Kami berharap para jemaah bisa menyampaikan berita-berita baik kepada sanak saudara tentang haji ini. Jangan sebaliknya. Dan mohon jaga kesehatan serta taati semua arahan pembimbing juga petugas,” pesan Affan.
Fokus rapat adalah membahas langkah-langkah strategis untuk memastikan ketersediaan BBM dan Avtur selama periode penting ini, di mana permintaan diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Berbagai upaya telah dipersiapkan sebagai bentuk mitigasi risiko guna memastikan keandalan kilang dalam memproduksi BBM dan Avtur sesuai rencana.
“Kami terus bersinergi dalam pengoptimalan keandalan kilang untuk menjaga kualitas produksi dan suplai avtur, terutama jelang kedatangan jamaah haji dimana need avtur diproyeksikan meningkat” jelasnya.
“Melesatnya peningkatan produksi avtur menunjukkan semakin banyaknya permintaan pasar untuk kebutuhan bahan bakar pesawat. Kami juga memastikan avtur yang diproduksi sudah sesuai website standar yang telah diatur karena telah melalui proses pengujian yang sangat ketat,” kata Agustiawan.
"Haji mabrur itu insya Allah dalam hadis Bukhari Muslim tidak ada balasannya kecuali surga, hapus semua dosa-dosanya. Jadi nanti kita pulang dari tanah suci ke tanah air dalam keadaan bersih suci seperti bayi yang baru lahir," ungkapnya.